Cara Pandang Positife

Menyadari masalah serta mengenali pemecahanya . . . . .

YUI

Mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat di atasi

YUI

Melihat yang negatif tapi menekankan yang positife

YUI

Menghadapi yang terburuk tapi mengharapkan yang terbaik

YUI

Mempunyai alasan untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum

About

Rabu, 27 Juni 2012

Aplikasi Belajar bhs jepang lewat Hp

Kemarin nemu file menarik untuk yg ingin belajar bhs jepang dapat langsung lewat hp :
aplikasi yg mesti ada di hp qu ... .....
lumayan berguna untuk latihan menghafal huruf2 jepang dari hiragana ,katakan ,bahkan kanji pun ada
Penggunaan aplikasi ini cukup menarik seperti bermain game sambil menghafal huruf2 jepang yg cukup banyak    

Silahkan di download di bawah ini :

Hiragana

Katakana

Kanji


Kanji Training

English-indonesia


Minggu, 24 Juni 2012

YUI ~ Good Bye Days (Selamat Tinggal Hari-hari)

 Lirik : YUI
Musik : YUI
Romaji + translit : ARATO-sama@Admin YL


Dakara ima ai ni yuku so kimetanda
Karena itu, kini aku ingin jumpa denganmu itu keputusanku

Poketto no kono kyoku wo kimi ni kikasetai
Lagu dalam sakuku ini kuingin kau mendengarnya

Sotto boryu-mu wo agete tashikamete mitayo
Naikkan volume perlahan pastikan itu sudahlah benar

~ Oh Good-bye Days ~
~ Oh Selamat tinggal hari-hari ~

Ima~ kawaru ki ga suru
Kini~ kurasa 'kan berubah

Kinou made ni ~So Long
Dari kemarin ~Begitu Lama

Kakko yokunai yasashisa ga soba ni aru kara
Walau tak hebat kebaikanmu tetap berada disisiku

La la la la ~love with you~
La la la la la ~kasih bersamamu~

Katahou no IYAFON wo kimi ni watasu
Kuberi kau sebelah EARPHONE milikku

Yukkuri to nagare komu kono shunkan
Ketika musik mulai mengalun perlahan-lahan

Umaku aisete imasu ka?
Layakkah aku mencintaimu?

Tama ni mayou kedo
Namun kadang aku merasa bimbang

~ Oh Good-bye Days ~
~ Oh Selamat tinggal hari-hari ~

Ima, kawari hajimeta mune no oku, ~All Right
Kini, mulai berubah dari dalam hatiku, ~Tak Mengapa

Kakko yokunai yasashisa ga soba ni aru kara
Walau tak hebat kebaikanmu tetap berada disisiku

La la la la ~love with you~
La la la la la ~kasih bersamamu~

Dekireba kanashii omoi nante shitaku nai
Jika bisa aku tak ingin bersedih lagi

Demo yattekuru, deshou ~oh?
Tapi pasti kau halangi, kan ~oh?

Sono toki egao de
Saat itu senyumanmu

"Yeah, Hello My Friend" nante sa Ieta nara ii noni
"Yeah, Halo Kawanku" gimana kujawab, mungkin baiklah saja

Onaji uta wo kuchizusamu toki
Saatku menyanyi lagu yg sama

Soba ni ite ~I Wish
Beradalah disisiku, ~Harapku

Kakko yokunai yasashisa ni aeta yokatta yo
Walau tak hebat kebaikanmu ini aku sangat bersyukur

La la la la ~good-bye days~~

Jumat, 22 Juni 2012

Kiat Hidup di Jepang

Bangsa Jepang sangat mementingkan keharmonisan hubungan antarmanusia. Untuk itu kita berusaha menghindari cara penolakan yang tegas karena dapat mempengaruhi hubungan baik selama ini.

Misalnya, ketika ditawari makanan yang tidak kita sukai, maka pertama-tama kita harus memperlihatkan penghargaan atas tawaran tersebut dengan mengucapkan Arigatô gozaimasu yang artinya "terima kasih", lalu setelah itu barulah kata penolakan yang sifatnya mengelak; Chotto..., artinya "nggg....". Kata chotto ini berguna sekali karena bisa dipakai untuk memanggil orang, dan juga bisa dipakai untuk menolak. Ungkapan yang tidak langsung ini sering dipakai dalam dunia bisnis.

Ungkapan-ungkapan halus seringkali digunakan dalam dunia bisnis. Sebuah ungkapan yang sering dipakai untuk menolak suatu kesepakatan bisnis dengan klien adalah Kentô shitemimasu. Meskipun Kentô shitemimasu pada dasarnya berarti "Saya akan pertimbangkan," ungkapan ini bernuansa "Tolong jangan berharap jawaban positif."

Kiat Hidup di Jepang

Yang dimaksud dengan Ko-so-a-do kotoba adalah kata tunjuk kore, sore, are dan kata tanya dore yang artinya "yang mana". Kotoba sendiri artinya "kata". Ko-so-a-do kotoba dipergunakan juga untuk menunjukkan tempat. Koko artinya "di sini", soko artinya "di situ", asoko artinya "di sana" dan doko artinya "mana".

Ko-so-a-do kotoba ini sangat berguna karena kita bisa memakainya tanpa perlu lagi menyebutkan kalimatnya secara lengkap. Tetapi tentunya kita harus yakin terlebih dahulu bahwa lawan bicara kita mengerti apa yang kita maksud, karena sering terjadi kesalahpahaman. Misalnya seorang suami mengatakan kepada istrinya, "Ambilkan itu". Yang dimaksud adalah surat kabar, tapi justru sang istri mengambilkan kacamata.

From: www.nhk.or.jp 

Kiat Hidup di Jepang (じょうたつのコツ)

Bila Anda pernah bekerja atau bergaul dengan orang Jepang, tentunya Anda sering melihat orang Jepang membungkuk mengucapkan Yoroshiku onegai shimasu. Ungkapan Yoroshiku onegai shimasu tidak hanya dipergunakan untuk memperkenalkan diri saja, melainkan juga ketika kita hendak meminta tolong kepada orang lain.

Misalnya, ungkapan Yoroshiku onegai shimasu kadang-kadang dituliskan di akhir surat atau email. Meskipun tidak ada permintaan tolong secara khusus, tetapi dengan menuliskan Yoroshiku onegai shimasu merupakan cara mengungkapkan salam secara umum yang mencakup semua isi surat atau email. Boleh dikatakan ini merupakan ungkapan Jepang yang sangat khas.

Lalu bagaimana kita menjawab seandainya ada orang yang mengucapkan Yoroshiku onegai shimasu kepada kita? Jawabannya sama: Yoroshiku onegai shimasu!


From: www.nhk.or.jp

Belajar Bahasa Jepang 4

KATA TUNJUK TEMPAT
KOKO, SOKO, ASOKO
KOCHIRA, SOCHIRA, ACHIRA

Kosa Kata :

ie (rumah)
heya (kamar)
niwa (halaman)
ima (ruang tamu)
daidokoro (dapur)
otearai (kamar kecil)
kooen (taman)
resutoran (restoran)
koojoo (pabrik)
gakkoo ( sekolah)
daigaku (kampus)
toshokan (perpustakaan)
ginkoo (bank)
yuubinkyoku (kantor pos)
byooin (rumah sakit)
kaisha (perusahaan)
jimusho (perkantoran)
jimushitsu (ruang kantor)


koko : (di) sini
soko : (di) situ
asoko : (di) sana

kochira : (ke) sini
sochira : (ke) situ
achira : (ke) sana


Koko, soko, dan asoko adalah kata tunjuk untuk menunjukkan tempat atau letak sebuah benda, sedangkan kochira, sochira, dan achira, umumnya digunakan bukan hanya untuk menunjukkan tempat, tetapi juga arah. Kochira, sochira, dan achira bisa pula sebagai bentuk kata tunjuk sopan dari koko, soko, dan asoko.

Penggunaan kata tunjuk seperti diatas sama dengan kata tunjuk benda kore, sore, dan are pada "Session 2" sebelumnya.

Contoh 1 :

A = Hon wa doko desu ka. (Buku di mana?)
B = Hon wa asoko desu. (Buku di sana.)

Contoh 2 :

Watashi no ie wa koko desu. (Rumah saya di sini.)

Contoh 3 :

Soko wa toire desu ka. (Apakah di situ toilet?)

Pada Contoh 1, B menjawab asoko karena benda yang ditunjunkkan jauh dari A dan B. Contoh 2 mengilustrasikan bahwa pembicara, yaitu watashi, menunjukkan rumahnya, misalnya menggunakan peta atau foto. Sebaliknya, Contoh 3 menggambarkan bahwa letak "toilet" lebih dekat dengan orang yang diajak bicara. Oleh karena itu, pembicara menggunakan kata tunjuk tempat soko.

Belajar Bahasa Jepang 3

KATA TUNJUK BENDA
KONO, SONO, ANO

Kosa Kata :
ashi (kaki)
okane (uang)
tokei (jam)
booshi (topi)
kagi (kunci)
keitai denwa (telpon genggam)
tegami (surat)
omocha (mainan)
kutsu (sepatu)
sandaru (sandal)
megane (kacamata)
nekutai (dasi)
yoofuku (pakaian)
shatsu (kemeja)
hito (orang)


Kata kono, sono, dan ano artinya sama dengan kore, sore, dan are, hanya berbeda dalam penggunaannya.

Dalam bahasa jepang, bila ingin mengatakan "Ini buku", maka akan berbeda dengan frase "Buku ini".

Contoh :

1. Ini buku = Kore hon desu
2. Buku ini... = Kono hon wa...

Kalimat (1) sebagai sebuah kalimat yang terdiri atas subjek (kore) dan predikat (hon), sedangkan contoh (2) merupakan frase yang terdiri atas "buku" dan "ini" sebagai kata tunjuk.

Perhatikan contoh lengkapnya berikut :

1. Kore wa hon desu. (Ini buku)

2. Kono hon wa watashi no desu. (Buku ini punya saya)

3. Sore wa kaban desu. (Itu tas)

4. Sono kaban wa dare no desu ka. (Tas itu punya siapa?)

5. Are wa jidoosha desu ka. (Apakah itu mobil?)

6. Ano jidoosha wa Nihon no jidoosha desu ka. (Apakah mobil itu mobil Jepang?)


Dalam contoh2 tersebut terdapat kata "No". "No" ada partikel (penanda) untuk menyatakan :

1. "No" berarti kepunyaan. Susunannya terbalik, yaitu di belakang kata gantinya.

Watashi no = punya saya
Anata no = punya kamu
Kanojo no = punya dia (perempuan)
Sensei no = punya Pak Guru

Demekian pula, susunannya dalam contoh kalimat berikut :

Watashi no hon = buku (punya) saya
Anata no kaban = tas (punya) kamu
Kare no enpitsu = Pensil (punya) dia(laki2)


2. "No" bisa mengandung nuansa makna "dari" atau "berasal". Letaknya di antara kata benda atau kata tempat, tidak bisa diikuti (mengikuti) kata kerja, misalnya "datang dari..." (Ini tidak bisa). Perhatikan contoh berikut :

Unpad no gakusei = Mahasiswa (dari) Unpad
Nihon no jidoosha = Mobil (dari) Jepang


3. "No" mengandung nuansa makna sebagai "bagian dari". Contoh :

Tsukue no ashi = kaki meja
Kyooshitsu no isu = kursi kelas
Ie no niwa = halaman rumah
Jidoosha no taiya = ban mobil

Ashi (kaki) bagian dari tsukue (meja)
Isu (kursi) bagian dari kyopshitsu (kelas)
Niwa (halaman) bagian dari ie (rumah)
Taiya (ban) bagian dari jidoosha (mobil)

Begitulah pemakaian dan makna dari kata "No". Kita kembali ke "kono, sono, ano".

Jadi, kalau kita ingin mengatakan buku ini, maka tidak bisa hon kore atau hon kono (seperti bahasa jawa yach.!). Frase yang betul adalah kono hon, bukan kore hon.

Perhatikan contoh-contoh berikut :

1. Ano hito wa watashi no sensei desu.
(Orang itu dosen saya.)

2. Sono kaban wa dare no desu ka.
(Tas itu punya siapa?)

3. Kono tokei wa otoosan no desu.
(Jam ini punya ayah.)

4. Sono tegami wa imooto no desu.
(Surat itu punya adik.)

5. Ano keitai denwa wa sensei no desu.
(Telepon genggam itu punya Pak Guru.)

Ingat..!!

BUKU INI.. menjadi KONO HON..

kalau INI BUKU menjadi KORE WA HON DESU.