About

Senin, 04 Juni 2012

kenikmatan yang mematikan

KENIKMATAN YANG MEMATIKAN

    Suku eskimo yang mendiami kutub utara memiliki taknik yang unik untuk berbutu serigala sebagai santapan hariannya, mereka menggunakan pisau yang sangat tajam, lalu merendamnya di dalam darah hewan lain,darah yang menyelimuti pisau itu mereka biarkan membeku, selanjutnya pisau yang sudah dilumuri darah beku tersebut, ditanam di dataran tinggi tempat serigala sering bermain. Pisau itu sendiri ditanam dengan posisi bagian ujung(mata pisau) mencuat ke atas.

        Dengan trik seperti itu, acapkali serigala datang dan mengendus-endus bau darah yang menyelimuti pisau tersebut. Tentu saja,mata pisau yang tajam dengan sendirinya melukai lidah si srigala. Walaupun demikian, udara yang dingin membuat sang srigala tidak merasa sakit,meski ia menjilati pisau yang tajam dan darahnya sendiri. Lamakelamaan serigala mati lemas karena kehabisan darah, selanjutnya dapat ditebak! Suku eskimo dapat dengan mudah membawa serigala itu untuk dijadikan santapan. PERBUATAN yang melanggar susila,moral,atau hukum pada awalnya sering mendatangkan kenikmatan,akan tetapi karena terlalu menikmati,tanpa disadari hal ini telah mematikan nilai kehidupan seseornag.

         segala perbuatan buruk yang dilakukan pada aawalnya memang tidak pernah menjanjikan sesuatu yang buruk.dalam kacamata spiritual,dapat dikatakan bahwa si iblis tidak pernah membukakan akibat suatu perbuatan ketika ia sedang membujuk seseorang untuk berbuat jahat. Namun, ketika akibat perbuatan tersebut menimpa seseorang , maka iblis pun pergi meninggalkanya untuk mencari mangsa lain.
Kiranya,setiap kita tidak ingin “kehabisan darah”
Hanya karena terlibat pada aktifitas yang mendatangkan kenikmatan semu. selama ini ,meraka yang telah merasakan kenikmatan semu yang ditawarkan dunia kejahatan akhirnya menuai penyesalan. Memang,sekalipun tampaknya menghibur,namun melalui perbuatan yang salah seseorang bisa menuai penyesalan .

         Itulah sebabnya bagi yang belum terlibat,pikirkan baik-baik,apalagi yang mulai “mengendus-ngendus”. Ada baiknya untuk segera berfikir ada hal lain yang bersifat halal sertabermoral,sedangkan yang sudah mulai”menjilati”,berhentilah dan berbaliklah pada ajaran agama.
Ingatlah tentang peraturan menggali lubang,”jika anda berada didalamnya berhebtilah menggali !”


From book : 
"Half full - Half Empety"

0 komentar:

Posting Komentar